tk17teladan.sch.id - Guru merupakan orang tua kedua yang mengajarkan dan mendidik anak di sekolah, selain itu peran seorang guru selain mengajarkan pembelajaran di sekolah guru juga berperan penting dalam penanaman nilai agama pada anak sejak dini salah satunya dalam pembiasaan ibadah shalat sejak dini. Selain orang tua atau keluarga anak di rumah guru juga harus mengajarkan nilai ibadah shalat pada anak, walau pun ibadah shalat belum di wajibkan sejak usia dini namun pada usia 7 tahun anak sudah diwajikabkan untuk melakukan ibadah shalat. Oleh karena itu anak harus dilatih agar terbiasa dan tahu bagaimana gerakan dan bacaan shalat itu sendiri. Ibadah shalat menurut bahasa artinya taat (bahasa Arab, tha’at). Taat artinya patuh, tunduk dengan setunduk-tunduknya, artinya mengikuti semua perintah dan menjauhi semua larangan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan shalat menurut “(Moh Rifa’I adalah berharap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’. Menurut Ma’rufie shalat dhuha dapat memompa semangat hidup karena di dalamnya terdapar energi-energi yang luar biasa. Energi tersebut dapat membuat kita lebih percaya diri, optimis, kuat, kukuh, teguh dan berani mengabil keputusan demi kesuksesan. Shalat merupakan ibadah atas penghambaan seseorang. Di dalam salat mengandung ibadah hati yaitu niat, ibadah lisan berupa bacaan-bacaan shalat dan ibadah perbuatan yaitu gerakan shalatnya (Octaviana dkk., 2021).
Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah Peserta Didik Di TK 17 Teladan
Untuk dapat menciptakan generasi Rabbani maka orang tua ataupun guru harus terlebih dahulu untuk mempraktekkan hal yang akan diaplikasikan kepada anak (Zuhri, 2020) Tanpa adanya shalat identitas seorang muslim maka bila ia tidak melakukan shalat ia akan Kehilangan identitas sejatinya seorang muslim. Begitu pentingnya kedudukan salat dalam ajaran Islam sehingga harus mengajarkan kepada keluarga dan anaknya. Adapun tata cara salat yaitu sebagaimana berikut rukun salat berupa niat, takbiratul Ihram, berdiri, membaca surah Alfatihah, rukuk, bangkit dari rukuk, i'tidal, sujud, Bangkit Dari Sujud, duduk diantara dua sujud, tuma'ninah, duduk Tasyahud akhir, Tasyahud awal dan tertib rukun (Masykur, 2019).
Adapun metode yang dapat dijadikan metode untuk mengajarkan betapa pentingnya salat bagi seorang muslim berupa demonstrasi, pembiasaan dan tanya jawab kepada anak (Utomo, 2018). Demonstrasi dengan memperlihatkan proses salat berlangsung dan hal apa yang dilakukan sebelum shalat, dengan adanya demonstrasi maka anak akan tahu proses apa saja di dalam shalat itu. Dan anak akan dikenalkan tata cara wudhu dan gerakan dalam shalat yang benar serta pelafalan yang baik saat shalat. Ada pun metode pembiasaan berupa mengatur segala hal kegiatan ataupun aktivitas sehari-hari anak seperti kapan untuk mandi, makan, tidur siang atau tidur malam serta salat dan hal lainnya. Hal ini agar anak lebih teratur dalam memaksimalkan waktu serta melatih anak untuk mengetahui jadwal shalat itu kapan. Lalu yang terakhir metode tanya jawab, dimana anak diberikan keleluasaan untuk bertanya berbagai hal yang muncul di pikirannya. Sehingga anak memiliki wawasan yang luas dan bijak dalam hal berbicara serta melatih cara berpikir anak (Mulyani, 2016).
sumber : Journal Ability : Journal of Education and Social Analysis Volume 4, Nomor 2, April 2023
Dokumentasi Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah TK 17 Teladan Pemalang
Berikut merupakan beberapa dokumentasi dari kegiatan sholat Dhuha berjamaah peserta didik TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang:







Demikian artikel mengenai Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah Peserta Didik TK 17 Teladan Pemalang, terimakasih atas kunjungan Anda semuanya.
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :
0 Komentar