tk17teladan.sch.id - Karya rupa merupakan hasil pikiran, keinginan, gagasan dan perasaan anak terhadap lingkungan sekitar sebagai refleksi terhadap bentuk maupun dorongan emosi terhadap lingkungannya. Gambaran pikiran dan perasaan anak bercampur menjadi satu. Di sisi lain, kegiatan ini muncul karena dorongan mengekspresikan lewat kata-kata tidak muncul dan barangkali karena kemampuan teknis berkarya tidak bisa mewadahi pikiran anak.
Seni Rupa Anak Usia Dini
Keterampilan seni rupa adalah menciptakan sesuatu bentuk baru dan mengubah fungsi bentuk. Kegiatan ini sering dilakukan oleh anak-anak pada usia dini karena sifat keingintahuan. Anak memperlakukan selembar kertas kosong sebagai teman bicara, diajak berbicara terlebih dahulu kemudian baru menggambar. Gambar tersebut kadang tidak berwujud figuratif, tetapi juga bisa berupa coretan garis. Menggambar dikerjakan dengan berlari, berhenti sejenak kemudian bercerita dan dilanjutkan lagi dengan menggoreskan benda tajam. Sembari mengambil alat permainan yang sudah ditata rapi dari almari, alat tersebut disebar diletakkan di sembarang tempat, inilah kegiatan bermain.
Kegiatan anak berseni rupa seperti tersebut adalah sebagian dari contoh perilaku karya; tetapi sebenarnya contoh kegiatan anak yang serupa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu yang dia ciptakan kadang tidak dapat dipisahkan apakah kegiatan bermain atau berekspresi. Kegiatan ini menyatukan antara pikiran dan perasaan yang secara kompleks bekerja secara simultan. Kadang kala, kegiatan tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam skema di atas secara pasti, karena kegiatan berpikir sebenarnya juga sebagai kegiatan merasakan sesuatu dan sekaligus ingin usaha mengutarakan isi hatinya.
Dari serangkaian kegiatan di atas, sebagian karya anak akan terlihat bermacam-macam: (1) karya itu setiap saat tidak berkembang, permainan boneka dari kayu, maupun menggerakkan benda berbentuk kubus sebagai mobil, atau menggambar gunung dan sungai. (2) anak selalu berubah memainkan peran benda yang ada; sesekali benda kubus dibayangkan sebagai mobil, di lain waktu benda tersebut dijadikan rumah, jika anak menggambar, maka gambarnya pun mempunyai judul yang tidak tetap. (3) anak senantiasa mengubah dan terkesan merusak benda yang ada dan tidak dikembalikan seperti bentuk semula.
Kegiatan yang dilakukan anak seperti menggambar dan membuat sesuatu yang lain daripada yang lain dapat dikatakan seni, seperti menggambar objek yang selalu lain dari yang lain. Demikian pula membuat bentuk baru sehingga terkesan kreatif, juga dapat dikatakan seni.
Kesenian orang dewasa mempunyai kriteria, dan penilaian yang berbeda dengan karya anak. Karya seni anak dilakukan belum dengan kesadaran penuh menata garis, warna dan bentuk. Karya seni anak mampu menampung angan-angan dan kemudian mewujudkannya serta secara tetap (konstan) serta memberi judul beserta alasannya. Anak melakukan kegiatan berkarya rupa seperti menyusun benda-benda di lingkungan sekitarnya, atau mengubah fungsi benda menjadi permainan atau mencoret dan menggambar dinding maupun lantai dapat digolongkan sebagai seni anak, karena anak ingin bermain, dan berkomunikasi dengan pihak lain. Bentuk tersebut dapat mewakili ide dan gagasannya secara konstan maka disebut pula sebagai kesenian anak.
Ketika seorang anak tidak puas dengan alat permainan yang sudah ada, anak ingin mencari sesuatu yang baru yang mampu mengungkapkan ide dan rasa. Seperti anak laki-laki membongkar alat permainan dan menyusun kembali. Kegiatan ini merupakan sifat keingintahuan anak dan mencari sesuatu yang baru. Demikian pula anak perempuan ingin merawat bunga, membongkar baju boneka dan mengganti dengan kain sarung.
Jadi kesenian difungsikan oleh anak sebagai media ungkapan perasaan, ide, gagasan dan pikiran anak. Karyanya sebagai alat bermain imajinasi, mengutarakan ide dan juga sebagai media komunikasi. Karya seni rupa tersebut dimodifikasi sehingga bentuk dan berfungsi beda. Karya-karya rupa secara alami mempunyai susunan, cara penyusunan, bentuk/figur maupun warna dan garis yang khas sehubungan dengan kekuatan otot tangannya. Contoh: kursi berkaki empat digambar seperti angka empat terbalik; atau bunga digambar berupa tangkai yang berbunga dan pot yang berbentuk trapesium terbalik. Kegiatan ini dilakukan guna memberikan simbol objek.
Hakikat Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini
1. Seni sebagai Media Bermain
Peristiwa menggambar atau membuat benda-benda menjadi alih fungsi ini lebih dimaksudkan anak sebagai kegiatan bermain. Anak memperlakukan gambar sebagai bayangan objek yang tidak ditemukan di lingkungan sekitar. Figur yang ada dalam gambar permainan ini satu persatu dihafalkan dan pada suatu ketika akan muncul kembali dengan bentuk yang lebih sempurna.
a. Bermain Imajinasi
Bermain bagi anak mempunyai peran penting, karena di dalam bermain bentuk anak-anak dapat membayangkan atau berimajinasi tentang kejadian di tahun 2020; anak akan menampilkan bermacam-macam ide dan gagasan. Misalnya: rumah terapung akan memberikan inspirasi baru atas keinginannya membuat rumah yang nyaman tidak diganggu orang lain seperti menikmati lautan dan dapat bergerak di mana saja di laut. Demikian pula rumah angkasa yang menggambarkan rumah balon, dengan inspirasi balon udara. Pada kesempatan lain, anak juga ingin mengutarakan pendapat, bahwa dia ingin berperan. Imajinasi anak tentang peran dirinya ini pada suatu ketika akan tampak pada gambar anak. Sebagai contoh peran sebagai teman yang baik, kadang kala ingin menjadi superman atau yang lain.
b. Permainan Ide
Seni rupa bagi anak merupakan alat untuk memainkan ide serta pikiran yang penuh dengan gagasan. Ketika anak masuk sekolah Taman Kanakkanak, guru meminta anak menggambar meja yang ada di kelas, mungkin saja anak akan menggambar meja yang ada di rumah. Secara naluriah ide anak itu telah dibawa ke mana saja dan pada suatu ketika akan muncul kembali gagasannya. Meja sebagai objek formal (dilihat langsung) oleh anak akan kalah dengan gambaran yang telah dipunyai sebelum menggambar.
c. Permainan Fisik
Seperti telah diungkapkan di depan bahwa kegiatan menggambar yang dilakukan anak kadangkala disertai dengan gerakan fisik, seperti berlari atau bernyanyi dan bercerita kepada orang lain. Sebenarnya juga sering dijumpai, anak menggambar objek disertai menggerakkan tangan dan menunjukkan kemarahan kepada gambar yang sedang dibuat, kemudian disertai dengan menirukan gerakan menghantam seseorang dengan tenaga dalam. Belum selesai mengacungkan tangan yang siap menghantam lawan, anak kemudian melanjutkan menggambar dan menirukan seolah-olah lawannya terjatuh.
2. Seni sebagai Media Berkomunikasi
Tidak setiap anak mempunyai perkembangan bicara dan mengutarakan pendapatnya secara lisan, oleh karenanya gambar dapat digunakan sebagai alat untuk mengutarakan pendapat. Sebagai contoh gambar di bawah ini: Cita-cita anak akan menjadi seorang polisi, dia membayangkan kegagahan polisi seperti ayahnya sebagai seorang polisi.
3. Seni sebagai Ungkapan Rasa
Kegiatan anak dilakukan dengan sadar maupun hanya sekedar mencoret kertas atau dinding, kesemuanya ini tetap diakui sebagai karya rupa atau gambar. Ketika seorang anak melakukan kegiatan mencoret dinding dengan sadar, maka segala bentuk yang diutarakan kembali dengan urut dan tidak berubah. Kegiatan ini disebut ekspresi seni. Anak-anak mengutarakan sesuatu dengan luas tanpa batas, berupa keinginan terhadap suatu benda, atau sedang bergumam umpatan terhadap ibu atau tidak terkabulnya permintaan anak.
Kegiatan ini dilakukan kapan saja, ketika anak marah dengan teman, atau mengagumi kehebatan seorang ayah serta temannya yang paling disukai diungkapkan dalam bentuk gambar. Jika diamati cara kerja anak ketika menggambar, terdapat dua gerakan: Pertama menggambar dengan spontan disertai dengan kegiatan mendongeng, menyanyi atau yang lain menjadikan ungkapan lebih penting dari pada bentuk atau figur karya. Permainan rasa pada anak usia dini berupa spontanitas menggambar, menggambar merupakan bagian dari mendongeng dan mengutarakan pendapat. Kegiatan menggambar yang dilakukan akan berhenti ketika cerita yang dibawakan dianggap selesai.
Kedua, anak menggambar dengan tenang; satu persatu gambar diselesaikan sesuai dengan imajinasi dan pikiran serta pengalamannya melihat objek. Seperti menggambar tanaman bunga ditampilkan dirinya sedang membantu ibu menyiram bunga yang ditanam. Bentuk bunga itu barangkali tidak sesuai dengan bentuk bunga yang sesungguhnya, melainkan ketika diberi pertanyaan kepadanya akan dijawab gambar bunga mawar jawaban ini seiring dengan pengalamannya melihat tanaman bunga mawar. Gambar-gambar ini sebagai pernyataan rasa keindahan warna bunga mawar yang pernah didengar maupun dilihatnya.
4. Seni untuk Mengutarakan Ide, Gagasan dan Angan-angan
Kegiatan anak ingin mengutarakan ide dan gagasan yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Ingatan peristiwa masa lalu anak yang sangat terkenang pada suatu ketika bercampur dengan keinginan ataupun khayalan makhluk aneh yang tidak dikenal orang dewasa, akan muncul dalam ruang yang lebar. Karya rupa yang dilakukan anak, lebih cenderung merupakan kebutuhan biasa sebagai makhluk hidup yang harus bercerita kepada orang lain, atau membayangkan sesuatu yang seiring dengan perkembangan usianya.
Keterbatasan kata-kata membuat perasaan anak semakin sesak karena keinginannya mengutarakan pendapat tidak diketahui orang lain. Akhirnya, anak hanya mampu mengutarakan lewat gambar dan simbol. Simbol yang muncul dari pikiran anak ini ternyata mempunyai arti yang sangat kompleks, mulai keinginan sesuatu, gagasan serta angan-angan yang meluap atas benda pujaannya.
Sumber : PAUD4403/MODUL 1
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :
0 Komentar