Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini

 tk17teladan.sch.id - Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi pada pengembangan individu melalui media aktivitas fisik gerakan alami manusia. Pendidikan jasmani merupakan urutan yang direncanakan dan dirancang dari pengalaman belajar untuk memenuhi perkembangan dan pertumbuhan, dan kebutuhan perilaku masing-masing anak. Pendidikan fisik dimulai dari usia yang sangat dini, untuk merangsang pembentukan pertumbuhan organik, motorik, intelektual dan emosional. Pendidikan anak usia dini adalah usia penting untuk membekali anak-anak menghadapi perkembangan masa depan. Anak-anak membutuhkan stimulasi atau pembelajaran observasional serta pengetahuan tentang hal-hal yang akan diperlukan dalam hidupnya. Pada kenyataannya, banyak orang tua yang tidak mampu mengoptimalkan potensi anak-anak mereka, jadi hanya untuk dirawat secara fisik dan memberikan sejumlah asupan yang dibutuhkan oleh anak-anak, tetapi kurangnya dalam memberikan stimulasi dalam olah tubuh.

Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini

Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama didalam pelaksanaan pembangunan nasional, terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh. Manusia yang tangguh adalah manusia yang mampu berjuang demi kemajuan dan pembangunan bangsanya. Bangsa dibangun dari kualitas sumber daya manusia yang memperoleh pendidikan baik dalam bentuk formal, nonformal, maupun informal. Pemerintah menyadari pentingnya pendidikan untuk menjadikan bangsa hidup lebih maju dan berubah kearah yang lebih baik. Masyarakat menyadari pula pentingnya pendidikan, tidak sebagai barang mewah namun menjadi kebutuhan pokok. Masyarakat sadar bahwa pendidikan itu diperlukan bukan hanya untuk kepentingan orang lain tetapi juga untuk kepentingan dirinya sendiri, yaitu agar memiliki hidup yang lebih baik. Kesadaran masyarakat memperoleh pendidikan sudah dimulai sejak usia dini hingga sepanjang masa. Pemerintah menyadari kebutuhan tersebut dan memberikan fasilitas layanan pendidikan pada setiap jenjang usia.

Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah konstribusi bagian dari program pendidikan secara umum, terutama melalui pengalaman gerak untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan melalui pengalaman gerak yang mendorong kemampuan fisik, keterampilan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial-emosional dan spiritual. Proses pendidikan jasmani yang efektif akan mendorong kecepatan tujuan pendidikan jasmani yang telah dirancangkan seperti perkembangan fisik, pengembangan gerak, keterampilan gerak, perkembangan kognitif dan afektif, perkembangan sosial dan perkembangan emosional. Perkembangan gerak merupakan salah satu bagian terpenting dari tujuan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani. Gerak sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Hal ini dikarenakan pada anak usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Proses pembelajaran harus berkualitas dan menyenangkan pada usia dini, maka sangat berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana model pembelajaran dan alat dibuat.

Proses pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan memberi konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui nyata yang memungkinkan anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal (Conny, 2002: 19). Proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak. Pentingnya gerak dasar bagi anak sangatlah berpengaruh untuk kemajuan akademiknya selain itu juga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi akan lebih baik dalam bergerak. Dalam hal ini pendidikan jasmani adalah salah satu proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas fisik dan prestasi olahraganya.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan di sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pelaksanaan merupakan penyeimbang untuk mencegah kebosanan pada anak di sekolah. Samsudin (2008) mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani, kognitif dan afektif setiap siswa. Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan, artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk kesibukan anak. Tetapi pendidikan jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya (Husdarta, 2009).

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan secara menyeluruh dalam kualitas individu, yang mencakup fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai suatu kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya seperti hubungan dari perkembangan tubuh atau fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia (Agus Mahendra, 2004: 6). Melalui pendidikan jasmani, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman gerak secara keseluruhan sebagai ungkapan perasaan yang menyenangkan, kreatif, dan terampil serta dapat mengembangkan intelektual, emosional dan meningkatkan kebugaran jasmani.

Untuk mencapai kualitas pendidikan jasmani yang optimal, perlu dukungan dari pendidik yang memiliki kualifikasi untuk menjadi pendidik dalam pendidiikan jasmani. Berikut ini tujuh komponen yang secara fisik harus dimiliki oleh pendidik kesehatan jasmani (olahraga) yakni: 1) menunjukkan kompetensi dan ahli dalam banyak bentuk gerakan, 2) menggunakan konsep gerakan dan prinsip-prinsip pembelajaran dan pengembangan keterampilan motorik, 3) menunjukkan gaya hidup aktif secara fisik, 4) menjaga dan mempertahankan kesehatan serta meningkatkan kebugaran fisik, 5) menunjukkan perilaku pribadi dan sosial yang bertanggung jawab dalam pengaturan aktivitas fisik, 6) menunjukkan pemahaman dan menghargai perbedaan antara orang-orang, 7) memahami bahwa aktivitas fisik memberikan kesempatan untuk kesenangan, tantangan, ekspresi diri dan interaksi sosial (Angela, 2002).

Pembinaan Olahraga Usia Dini

Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani dan meningkatkan prestasi olah raga yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional, sehingga akan dapat membentuk watak dan kepribadian yang baik, disiplin dan sportivitas yang tinggi (Depdikbud, 1997). Oleh karena itu upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilakukan secara terpogram dan berkelanjutan melalui pemanduan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olah raga. Pembibitan atlet sebaiknya dilakukan sejak usia dini, karena untuk menjadi atlet yang berprestasi membutuhkan waktu yang lama. Hewia Fallak (dalam Wie Crozek, 1978) menyusun pembinaan olahraga dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pembangunan dan tahap spesialisasi. Wismoyo (1997) menyebutkan bahwa prestasi dan bidang olah raga dapat dicapai jika bibit-bibit atlet dibina sejak dini, dengan penanganan secara alamiah, latihan kontinyu, bertahap dan berkelanjutan selama delapan sampai sepuluh tahun. Dengan demikian, peran olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi olahraga Nasional maupun Internasional.

Kesimpulan

Usia terbaik untuk melakukan stimulasi pada anak adalah sedini mungkin. Pendidikan jasmani untuk anak perlu diberikan seoptimal mungkin agar terjadi keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Keseimbangan kerja otak membuat anak tidak merasa bosan dan menaruh perhatian pada kegiatan akademik lebih baik terutama dalam konsentrasi. Pembinaan gerak untuk anak sejak dini dapat pula memunculkan olahragawan muda yang memiliki kemampuan fisik, dan mental untuk menjadi juara. Pembinaan olahraga untuk anak tidak hanya menargetkan menjadi juara, namun juga untuk melatih mental untuk percaya diri bahwa anak mampu menunjukkan keterampilannya selama berlatih. Olahraga untuk anak harus pula diberikan dalam bentuk permainan karena dengan suasana bermain anak dapat mengikuti kegiatan dengan riang, dan senang. Pembelajaran dengan bermain meningkatkan motivasi pada anak untuk belajar gerak dan mengoptimalkan fungsi ototnya. Untuk itu, di sekolah setiap hari anak-anak perlu diajak untuk berolahraga sederhana agar memberikan kekuatan pada otot-otot. 

Sumber : Pendidikan Jasmani Olahraga Usia Dini, Bayu Nugraha Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. 2015.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar