Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Menghadapi Anak Usia Dini Yang Temper Tantrum

 tk17teladan.sch.id - Anak Usia Dini atau anak usia Taman Kanak-Kanak perilakunya, sangat difasilitasi oleh lingkungan. Sehingga jika perilaku anak ingin baik maka perlakuan terhadapnya harus baik pula, sebaliknya jika perilaku anak menunjukan kurang baik atau yang disebut dengan malsjusment, perlakuan lingkungan yang kurang baik pula.

Menghadapi Anak Usia Dini Yang Temper Tantrum
Temper Tantrum Pada Anak Usia Dini

Dalam teori perkembangan Empirisme dari John Lock mengatakan “anak lahir ke dunia bagaikan kertas putih yang belum ditulisi”, yang mengandung makna bahwa perilaku anak itu bagaimana lingkungan yang memberikan perlakuannya, oleh karena itu anak berperilaku temper tantrum merupakan perlakuan lingkungan yang mempengaruhinya atau mengkondisikannya.

Temper tantrum tersebut pertunjukan dari perkembangan emosi yang mengalami hambatan, diakibatkan kebutuhan dasar anak akan rasa kasih saying dan rasa aman tidak terpenuhi, menurut teori dari Abraham Maslow. Gejala perilakunya, marah berlebihan, merusak diri dan barang, takut yang sangat kuat, menarik diri dari lingkungan, sulit mengatasi perasaan tersinggung dan pandangan yang cenderung negative bersikap murung. Sehingga untuk menghadapi anak tersebut, bagi orang tua dan guru sebaiknya member perlakuan rasa kasih saying dan cinta kasih, serta hadapi anak dengan tenang, ajak anak berbicara dengan hati yang tulus, bahasa yang halus dan nada yang lembut dengan pelukan cinta.

Apa Itu Anak Temper Tantrum

Temper tantrum merupakan salah satu cirri anak bermasalah dalam perkembangan emosi seperti marah berlebihan, ingin merusak diri, dan barang-barangnya, tidak dapat mengungkapkan apa yang diinginkan, takut yang sangat kuat sehingga mengganggu interaksi dengan lingkungannya. Juga sering kali memperlihatkan malu hingga menarik diri dari lingkungan, dan hipersensitif maksudnya sangat peka sulit mengatasi perasaan tersinggungnya, dan pandangannya cenderung negative bersikap murung.

Anak Temper Tantrum adalah anak yang marah secara berlebihan, perilaku ini sering terjadi pada anak usia 4 tahun, kebiasaan mengamuk akan lebih sering dilakukan bila anak mengetahui bahwa dengan cara ini keinginannya akan dipenuhi. Semakin sering anak temper tantrum semakin tinggi kecenderungannya untuk kembali memanfaatkan tantrum, ketika ia perlu berkomunikasi mengeluh, atau melampiaskan energy dan emosinya yang terpendam. Temper tantrum membuat orang di sekitarnya terpicu emosinya, mereka dapat menjadi bingung, malu, cemas, merasa bersalah, benci, kecewa dan tidak berdaya. Malahan bila anak sedang temper tantrum dibujuk sering kali terjadi kebalikannya, anak semakin menjadi-jadi perilakunya ia menjerit, membanting-bantingkan diri bahkan mungkin menggunakan bahasa yang kotor.

Penyebab Temper Tantrum

Ahli psikologi Abraham Maslow, mengungkapkan bahwa manusia seantero dunia membutuhkan kebutuhan dasar yang terdiri dari lima jenis kebutuhan dasar, teorinya dinamakan hierarki kebutuhan. Kebutuhan dasar manusia tersebut yaitu:

  1. Kebutuhan yang pertama : adalah kebutuhan fisiologis/biologis merupakan kebutuhan yang paling dasar, kebutuhan fisik seperti rasa lapar, haus, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya.
  2. Kebutuhan yang kedua : adalah kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa mkeselamatan, kestabilan, proteksi, keteraturan, bebas dari rasa takut, dan kenyamanan.
  3. Kebutuhan yang ketiga : adalah kebutuhan kasih sayang (memiliki dan cinta) memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain, seperti keluarga, teman, pasangan, dan merasa bagian dari suatu kelompok.
  4. Kebutuhan yang keempat : adalah kebutuhan dihargai mendapatkan rasa hormat dari orang lain.
  5. Kebutuhan yang kelima : kebutuhan aktualisasi diri, seseorang akan mengembangkan diri dan melakukan apa saja yang dikuasainya apabila kebutuhan pertama sampai keempat sudah terpenuhi.

Mengacu pada teori kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, maka anak menjadi temper tantrum karena kebutuhan dasar akan kasih sayadan rasa aman nya tidak terpenuhi. Akibatnya perilaku anak menjadi menyimpang dengan sebutan temper tantrum tadi, pertunjukan perilakunya acuh tak acuh, merasa tidak diakui, pendiam, kurang menanggapi senyuman orang lain, tingkah lakunya kelihatan menjengkelkan, kemarahan yang sangat hebat, bahkan sering berkata kasar. Dengan demikian setiap manusia memerlukan kebutuhan dasar seperti tadi teorinya Maslow, yaitu fisiologis, rasa aman, kasih saying, dihargai dan aktualisasi diri. Masing-masing kebutuhan harus diperoleh secara seimbang, artinya orang tua tidak cukup memberikan uang saku berlimpah, makanan serba lezat, perminan atau mainan yang mahal-mahal, tapi tanpa memberikan kasih saying, perhatian dan rasa aman yang sangat dibutuhkan oleh anak, tetap anak akan mengalami masalah kaarena kebutuhan dasarnya tidak utuh.

Anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasar akan rasa kasih sayang dan rasa aman, biasanya didapat pada lingkungan keluaraga yang broken home dimana pada lingkungan keluarga tersebut tidak adanya keharmonisan antara anggota keluarganya atau ibu dan bapaknya sering bertengkar dihadapan anak, lalu anak meniru dan merekam karena profil anak usia dina/TK dikatakan peniru yang sangat ulung dan perekam yang sangat kuat terhadap apa yang ditemuinya dan dicontohkan oleh lingkungannya.

Gejala Perilaku Temper Tantrum Pada Anak Usia Dini

Temper tantrum merupakan ledakan emosi yang kuat dan tidak terkontrol umumnya terjadi pada anak usia 2 tahun hingga 5 tahun, tantrum sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu tantrum manipulasi, tantrum karena frustrasi verbal dan tantrum yang bersumber dari kondisi frustrasi anak yang diekspresikan lewat emosi kemarahan yang tak terkontrol. Jenis tantrum yang pertama dilakukan anak untuk memanipulasi agar dirinya mencapai apa yang ia inginkan, dengan kata lain anak menganggap amukan sebagai senjata dirinya untuk mendapat apa yang ia inginkan. Anak kesal merasa ada sesuatu yang tak sesuai dengan hatinya, namun ia merasa kesulitan mengungkapkan perasaannya akhirnya anakpun uring-uringan tak jelas maka keadaan ini jenis tantrum yang kedua. Sedangkan tantrum yanh ketiga sangat terkait erat dengan temperamen anak, biasanya tantrum ini akan muncul saat anak merasa lelah atau mengalami kekecewaan yang amat berat.

Penanganan Pada Anak Yang Temper Tantrum

Setelah menelaah dengan seksama anak usia dini / TK yang temper tantrum maka berikut ini ada beberapa langkah yang bias dilakukan untuk menanganinya, di antaranya.

  1. Berusaha tenang : tarik nafas dalam dan cobalah menenangkan diri menghadapi perilaku temper tantrum saaitu.
  2. Identifikasi temper tantrum anak : identifikasi kembali apa yang dirasakan anak dengan bertanya atau mengatakan sesuatu kepada anak, misalnya “apakah kata-kata mama membuatmu marah tidak enak hati ? “
  3. Buat anak menyatakan keinginannya : bantu anak untuk menyatakan apa yang diinginkan atau apa yang tidak diinginkan anak, dengan harapan agar anak tahu bahwa orang tuanya memahami, mengerti perasaan dan keinginannya, misalnya ibu tahu kamu tadak suka, ibu belikan makanan ini, tapi kamu harus tahu bahwa ibu membelikan ini agar kamu menjadi sehat dan kuat.
  4. Beri alternatif : tawarkan beberapa alternatif lain misalnya sekarang ibu tidak menginginkan kamu beli es krim, tapi kamu bisa beli roti, atau susu bagaimana ?
  5. Beri pelukan cinta :bila temper tantrum berlangsung terus bahkan reaksi emosi anak semakin kuat, cobalah untuk memeluk anak dengan penuh rasa cinta dan sayang. Tentunya hasil ini bila anak tidak bertindak agresif seperti memukul atau menendang pada orang tua.

Bila tantrum anak sudah reda usahakan orang tua tetap konsisten, jika temper tantrum muncul karena anak tidak terpenuhi keinginannya usahakan keinginan anak tetap tidak diberikan. Namun tentunya anak tetap harus mendapat kejelasan mengapa orang tua tidak mengabulkan keinginannya.Anak harus tahu bahwa orang tuanya memiliki sikap konsisten atas dirinya dan tidak bisa dimanipulasi oleh sang anak.

Memberi hukuman pada saat anak temper tantrum agar mereda harus dihindari, justru untuk memperbaiki perilaku temper tantrum ini orang tua harus dapat mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang pada anak. Beri anak kesempatan untuk menyadari betapa sayang orang tua san gat menyayanginya. Dengan iklim yang penuh cinta kasih sayang, jika memang temper tantrum disebabkan karena perilaku anak yang harus diluruskan maka pengajaran nilai dan norma akan lebih mudah untuk ditanamkan pada anak. Oleh karena itu munculnya perilaku temper tantrum menjadi sarana evaluasi diri bagi orang tua.

Demikian artikel mengenai Menghadapi Anak Usia Dini Yang Temper Tantrum, mudah-mudahan bermanfaat untuk semuanya. Sekian dan terimakasih.

Sumber : Menghadapi Anak Usia Dini Yang Temper Tantrum, Nenden Ineu Herawati

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar