tk17teladan.sch.id - Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan. Karena pendidikan berperan dalam mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu tinggi. Ilmu pengetahuan sangat perlu dimiliki untuk mengimbangi zaman yang semakin maju dan teknologi yang kian pesat perkembangannya sehingga generasi berikutnya tidak salah arah.
Menurut Mansur (2007), dalam bukunya menyatakan; bahwa PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik. Pendidikan Anak Usia Dini adalah sesuatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pandangan Islam
Pendidikan anak usia dini dalam pandangan Islam adalah pendidikan yang berlangsung sejak anak masih kecil. Dalam Islam sesorang dikatakan masih anakanak (thifl) apabila ia belum mencapai akil baligh (dewasa) dan pembinaan pendidikan anak diamanahkan Allah Swt kepada orangtua sebagai pendidik pertama dan utama dalam kehidupan anak dan orangtua bertanggung jawab penuh dalam hal mengasuh dan pemenuhan kebutuhan jasmani maupun rohani serta kasih sayang kepada anak. Pendidikan anak usia dini sangatlah urgen dalam Islam dan pembinan serta pendidikan sejak usia dini akan membekas sepanjang hayatnya. Materi pendidikan yang dapat diberikan pada anak usia dini berupa pendidikan jasmani, pendidikan rohani dan pendidikan intelektual (akal).
Konsep Tentang Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Alquran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, kita temui banyak juga bentukbentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung. Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah SWT. terhadap pendidikan anak-anak mereka.
Keberhasilan pendidikan pada masa-masa awal kelahiran itu, membekas sangat mendasar dan mendalam, sehingga tahun-tahun selanjutnya tinggal memperluas wawasan, dan meningkatkan kemantapan pribadi, sesuai dengan ajaran Rasulullah. Maka orangtua tidak boleh lengah sedikit pun dari upaya mendidik anak, mengingat keimanan manusia itu bisa berkurang dan bertambah, maka pendidikan seyogyanya dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan segala kesempatan dan berbagai situasi yang ada dan membutuhkan pengorbanan.
Proses pendidikan Anak pada fase bayi
Bayi yang baru lahir haruslah dikumandangkan adzan dan iqamah ditelinga supaya yang pertama kali didengar oleh bayi adalah kalimat tauhid (akidah), dengan itu maka sudah dimulai pendidikan tauhid sebelum bayi mendengar suara dan ucapan lainnya. Dengan demikian dapat diharapkan fitrah yang dibawa anak sejak lahir dapat terjaga dengan baik. Mengenai hal ini dalam sebuah hadist disebutkan sebagai berikut:
Adapun hikmah dari azan dan iqamah menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab, tuhfatul maudud, yang dikutip oleh Abdullah Nashih Ulwan yaitu:
“Agar apa yang pertama-tama menembus pendengaran manusia adalah kalimat seruan yang Maha Tinggi yang mengandung kebesaran Tuhan dan syahadat sebagai kalimat Talqin (pengajaran) baginya tentang syariat Islam ketika anak baru memasuki dunia, sebagaimana halnya kalimat tauhid di talqinkan kepadanya ketika ia meninggal dunia. Dan tidak mustahil bila pengaruh azan itu akan meresap di dalam hatinya, walaupun ia tidak merasa”.
Tujuan dikumandangkan azan adalah mengajarkan tauhid kepada anak sebelum ia mendengar ucapan yang lainnya, karena kalimat yang pertama kali didengarnya adalah seruan yang mengandung kebesaran Tuhan, Azan juga merupakan pengajaran baginya tentang syari’at islam dan dakwah yang pertama kali didengarnya disuarakan azan.
Memberikan nama yang indah adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Alquran disebutkan dalam Q.S. Maryam ayat: 7, yaitu:
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.” Q.S. Maryam : 7
Berbagai kebiasaan yang berlaku dimasyarakat adalah, ketika anak dilahirkan, maka orangtua memilih sebuah nama untuknya dan dengan begitu ia dapat dikenal orang disekelilingnya dengan nama itu. Pemberian nama kepada anak yang baru lahir adalah sesuatu kewajiban orangtua yang harus ditunaikan, sebab sebuah nama jika dianalisa secara psikologis, ia memiliki kekuatan sugesti terhadap gagasan-gagasan tertentu yang sesuai dengan nama yang telah diberikan orangtua terhadap anaknya.
Kandungan makna pada nama anak, selain menjadi harapan bagi orangtua yang memberikan nama itu, kelak juga akan menjadi bahan peringatan selama hayatnya dan terus melekat pada pada diri anak yang bersangkutan.
Dengan demikian orangtua haruslah memberikan nama yang baik bagi anak-anaknya, yaitu nama yang memiliki kandungan arti yang baik sehingga anak termotivasi pula untuk melakukan kebaikan dan termotivasi pula untuk menghindari perbuatan yang tidak terpuji. Mengenai hal ini dalam sebuah hadist di sebutkan sebagai berikut:
Dalam pemberian nama kepada bayi yang baru lahir ayah terikat dengan sunnah Rasulullah Saw. Nama memiliki dampak secara psikologis dan sosiologis dalam perkembangan anak. Adapun cara-cara memberikan nama yang baik antara lain:
- Menggunakan kata-kata yang memiliki arti baik.
- Mencontoh nama-nama Nabi.
- Mengidhafahkan (merangkaikan) sebuah kata lain dengan nama Allah (Asmaul Husna).
Dengan demikian, maka orangtua hendaknya memberikan nama yang baik kepada anak-anaknya, sesuai dengan keinginan kedua orangtua agar anak tersebut menjadi anak yang shaleh. Dalam memberikan nama kepada anak haruslah mengandung unsur do’a, harapan dan pendidikan supaya nama tersebut mengingatkannya kepada kebaikan. Tetapi jika keliru dalam memberikan nama maka akan mendapatkan kejelekan. Jadi apabila orangtua memberikan nama yang buruk atau lucu kepada anaknya maka bisa menjadi sebuah tekanan di jiwanya, dikarenakan ia dihina dan diejek teman-temannya. Maka dengan memberikan nama yang baik, maka kelak anak akan terbebas dari gangguan psikologis karena pengaruh nama yang dimilikinya, baik karena ejekan teman-temannya ataupun menjadi bahan tertawaan orang lain.
Pemeliharaan Anak
Ketika seorang anak lahir kedunia, ia masih dalam keadaan lemah dan masih sangat membutuhkan bantuan dan pemeliharaan dan kasih sayang dari orang disekelilingnya terutama orangtuanya. ia hanya bisa tidur dan menangis jika terjadi sesuatu pada dirinya seperti lapar, kedinginan, kepanasan, kelelahan, kurang perhatian dan lain sebagainya. Dunia bayi itu kecil; terdiri dari ibu yang merupakan orang yang paling dekat dan telaten dalam memeliharanya, ayah dan anggota keluarga lainnya yang tinggal dirumah yang sama. Karena bayi masih dalam keadaan yang lemah maka diperlukan pengawasan dari orang-orang yang berada disekitarnya supaya bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pada masa awal kelahiran tersebut sampai anak berumur dua tahun anak sangat membutuhkan ASI (air susu ibu), hal ini dapat kita lihat dalam firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 233 sebagai berikut:
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". Q.S. Al Baqah : 233
Ayat di atas menjelaskan bahwa hendaknya dalam menyusui anak selama 2 tahun dan hendaklah dilakukan ibunya sendiri, walaupun dalam Islam membolehkan mengupahkan kepada orang lain dalam menyusui anaknya. Namun jika ibu mampu menyusui anaknya maka lebih baik dilakukan sendiri, mengingat kegiatan penyusuan sangat penting bagi ibu dan bayinya. Air susu ibu dianggap sebagai makanan yang lengkap bagi anak yang memenuhi syaratsyarat keselamatan dan kesehatan. ASI yang diperoleh dari kegiatan menyusui mempunyai dampak yang baik pada bayi dalam hal nilai gizi dan imunologi. Bagi bayi, ASI merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan ketahanan tubuh dan tumbuh kembangnya. Hal ini tentulah dapat menjadi penjelasan atas pertanyaan “Mengapa menyusui?” Karena air susu ibu lebih unggul dalam hal gizi daripada susu buatan pabrik.
Pendidikan Terhadap Anak
Seorang anak tidak dilahirkan mengetahui segala hal, yakni hati nuraninya bekerja dinamis, mampu memahami semua aturan moral dalam masyarakatnya ataupun mampu berpikir logis dan jernih. Kesemuan itu perlu proses pembelajaran dengan waktu yang tidak singkat dan juga cara yang tidak sepenunya menyenangkan. Perkembangan anak pada fase bayi ini secara alamiah pendengaran, penglihatan dan otaknya berangsur-angsur mengalami perkembangan maka pada saat perkembangan ini haruslah diiringi dengan pendidikan dari kedua orangtuanya. Pelaksanaan pendidikan pada fase bayi ini biasanya berbentuk latihan-latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu orangtua harus melatih dan membiasakan hal-hal yang baik dalam berbuat, berbicara dan tingkah laku kesahariannya.
Pada masa seperti ini anak dididik dengan berbagai materi yang menyangkut unsur jasmani dan rohaninya supaya perkembangan dan pertumbuhannya berjalan dengan baik dan hal itu harus memerlukan kesabaran dari kedua ibu bapaknya.
Sumber : Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Islam, H. Suriansyah Salati
Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :
0 Komentar