Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Pembelajaran Gerak Dan Tari Bagi Anak Usia Dini

 tk17teladan.sch.id - Pembelajaran seni untuk anak usia dini yang berhubungan dengan ketrampilan psikomotorik, afektif dan kognitif dengan kegiatan bermain dapat diimplementasikan dalam pembelajaran gerak dan lagu serta pembelajaran seni tari. Pendidikan seni tari pada anak usia dini berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri melalui gerak, kemampuan persepsi, pengetahuan, pemahaman artistik dan estetik anak, serta mengembangkan mengembangkan kemampuan mengapresiasi keragaman seni sebagai pembentukan sikap menghargai kesenian. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran gerak dan lagu serta pembelajaran seni tari untuk mengembangkan semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

Pembelajaran Gerak Dan Tari Bagi Anak Usia Dini

Belajar menari termasuk belajar yang mengutamakan ketrampilan motorik, ketrampilan tersebut berupa ketrampilan melakukan gerak-gerak anggota tubuh, karena aspek yang diutamakan pada pembelajaran tari adalah aspek psikomotor. Jenis belajar ketrampilan motorik memberikan penekanan terbentuknya kesadaran pada anak untuk bergerak secara spontan, yaitu dalam melakukan gerak tari dituntut untuk berjalan lancar, teratur, luwes dan ekspresif, tanpa ada beban pikiran mengapa dan bagaimana melakukan gerakan tersebut.

Jika dihubungkan dengan program kegiatan belajar dalam pendidikan anak usia dini yang dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu (1) program kegiatan belajar dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan, yang meliputi: moral pancasila, agama, emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin, yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari, dan (2) program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar yang meliputi: daya cipta, bahasa, daya pikir, ketrampilan dan jasmani. Maka pada konteks ini pembelajaran gerak dan lagu serta seni tari masuk dalam program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan jasmani dan daya cipta, yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan motorik kasar anak didik dalam berolah tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatannya. Pada pelaksanaannya secara khusus kegiatan yang dilakukan berdasarkan tema dan aplikasinya berbentuk aktivitas gerak seluruh anggota badan dengan menirukan alam, hewan, dan tumbuhan sesuai dengan irama musik atau lagu.

Pemahaman Dan Pengenalan Seni Gerak Untuk PAUD

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup, dengan bergerak maka kita dapat merasakan adanya kehidupan. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang paling sempurna memiliki kemungkinan gerak yang lebih luas dibandingkan dengan makhluk yang lain. Mulai dari awal keberadaannya manusia terlahir untuk dapat menggerakkan anggota badannya, contohnya bayi yang baru lahir sebagai tanda ia hidup, maka dia akan menggerakkan anggota tubuhnya. Begitu pentingnya arti gerak bagi manusia sehingga dengan gerak seseorang mampu untuk melakukan komunikasi, seperti halnya orang tuna wicara, maka ia akan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan yang bermakna sebagai ganti bahasanya. Selain sebagai alat komunikasi, maka dengan gerak kondisi fisik akan terjaga, memperlancar peredaran darah dan memperkuat kerja jantung.

Pemahaman terhadap konsep dasar gerak dalam seni sangat diperlukan sebelum kita memahami konsep olah gerak lagu dan tari, fungsi kegiatan menari serta aplikasinya untuk pendidikan anak usia dini. Pada kegiatan menari , elemen dasar tari adalah gerak, tetapi dalam hal ini tidak semua gerak dapat disebut dengan tari, karena gerak dalam tari bukanlah gerak realistik atau sehari-hari, melainkan gerak yang telah distilir dan distorsi (diperhalus dan digubah) serta mengandung ritme tertentu, sehingga mengandung nilai estetik. Susane K. Langer dalam bukunya yang berjudul “Problem of Art” mengungkapkan bahwa gerak-gerak yang ekspresif adalah gerak yang indah, yang dapat menggetarkan perasaan manusia. Kata indah identik dengan bagus, yang dapat memberikan kepuasan batin manusia (Soedarsono, 1986). Pendapat tersebut diperkuat oleh Murgiyanto (1986) yang mengemukakan bahwa bahan baku tari adalah gerak tubuh manusia yang dilakukan untuk mengungkapkan pengalaman batin dan perasaan seseorang, dengan harapan untuk mendapatkan tanggapan dari orang lain. Gerak tari sebagai gerak yang indah mewujudkan pengalaman-pengalaman yang tidak hanya untuk dinikmati sendiri tetapi untuk dimengerti dan dihayati oleh orang lain. Berdasarkan beberapa teori yang diungkapkan oleh ahli maka dapat disimpulkan bahwa gerak dalam seni tari adalah ungkapan ide dan ekspresi manusia yang diwujudkan dalam bentuk perubahan posisi anggota (gerakan) yang memiliki irama, tempo, harmoni, dan nilai estetik. Unsur tari meliputi unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama adalah gerak, sedangkan unsur penunjang, yaitu musik, tata rias, tata busana, setting, properti, tata lampu, desain dramatik dan tempat pertunjukan.

Anak usia dini telah memiliki sifat yang suka akan sesuatu yang mereka anggap bagus, indah dan baik. Dalam hubungannya dengan tari, maka gerak indah bukan berarti gerak yang halus dan lembut saja, tetapi termasuk gerak yang kuat, keras, lemah dan patah-patah. Pendapat tersebut diperkuat oleh Rokhyatmo (1986) yang mengemukakan bahwa tari pada hakekatnya adalah gerak ritmis yang indah sebagai ekspresi jiwa manusia. Adanya bermacam macam intensitas dalam melakukan gerakan dapat mengenalkan anak pada bentuk dan tempo gerak yang dapat dilakukan untuk melatih perkembangan motorik anak usia dini.

Periodisasi Perkembangan Kemampuan Anak Dalam Pembelajaran Seni Tari dan Gerak Lagu

Pemahaman terhadap karakteristik gerak anak usia dini secara umum perlu dipahami sebelum mempelajari tentang periodisasi perkembangan kemampuan anak dalam pembelajaran seni tari dan gerak dan lagu. Karakteristik gerak anak usia dini umumnya dapat melakukan dengan berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan menirukan Apabila seorang guru dapat menunjukkan kepada anak didik suatu gerakan yang dapat diamati, maka anak akan mulai membuat tiruan gerakan tersebut sampai pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan kata hati untuk menirukannya. Bahwa dalam perkembangannya anak usia dini dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai berikut : a) Menirukan, dalam upaya pengembangan kreativitas tari bahwa dalam bermain anak senang menirukan sesuatu yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakan yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, b) Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan berbagai gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang hanya disukainya saja.

Menurut Kamtini dan Tanjung (2005) karakteristik gerak fisik anak usia dini adalah sebagai berikut: (1) bersifat sederhana, (2) maknawi dan bertema, (3) menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya, dan juga menirukan gerak binatang. Seorang guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik gerak anak.

Karakteristik Koreografi Anak Usia Dini

Karakteristik koreografi anak usia dini selain ditinjau dari karakteristik gerak AUD, tapi juga dapat dilihat dari karakteristik bentuk koreografinya. Karakteristik pendidikan seni tari untuk AUD adalah tari yang sesuai dengan kemampuan dasar anak usia AUD dari aspek intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreatif. Bermain merupakan pendekatan yang paling cocok untuk pembelajaran tari di AUD. Ciri-ciri bentuk seni tari AUD adalah: musik dan tarinya bertema, musik dan gerak tariannya bersifat tiruan (gerak imitatif), musik dan gerak tarinya lebih variatif, bentuk penyajian musik dan tarinya kurang lebih 5 menit.

Karakteristik gerak anak usia dini sangat sederhana, seperti misalnya: (a) dasar gerak kepala. Anak berlatih menggerakkan kepala, seperti menggeleng, mengangguk, memutar, dan dilakukan dalan berbagai arah hadap tubuh, (b) dasar gerak tubuh. Anak berlatih menggerakkan anggota tubuh, seperti membungkuk, menghentak, menggoyang, atau ogek dan dilakukan dalam berbagai arah hadap tubuh, (c) dasar gerak tangan. Anak berlatih menggerakkn tangan, seperti melambai, melenggang tangan diatas, melenggang tangan dibawah, memutar tangan dan lain sebagainya, (d) dasar gerak kaki. Anak berlatih menggerakkan kaki, seperti melompat, meloncat, meluncur, berjingkat, atau berlari.

Karakteristik tari anak

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakter anak usia dini, antara lain: (1) Tema,pada umumnya anak menyukai apa yang dilihatnya, dan kadang tanpa mereka sadari mereka melakukan peniruan gerak terhadap obyek tersebut. Tema yang biasanya disenangi anak-anak adalah tingkah laku binatang, atau tingkah laku orang dewasa disekitar mereka, seperti ibu atau bapak, (2) bentuk gerak. Bentuk gerak untuk anak usia dini biasanya bersifat sederhana atau tidak terlalu sulit, lincah, dan ceria. Realitas gerak-gerak tersebut dalam tari dapat terwujud misalnya dengan bertepuk tangan atau melompat. (3) bentuk iringan. Anak-anak menyukai iringan musik yang ceria, menggambarkan kesenangan, memiliki tema sederhana, dan terutama musik iringan yang menggunakan lagu-lagu yang mudah diingat, (4) jenis tari, jenis tarian untuk anak usia dini paling tidak memliki sifat kegembiraan atau kesenangan. Geraknya lincah dan sederhana, iringannyapun mudah dipahami.

Materi gerak tari yang digunakan bagi anak usia dini tidak harus terikat dengan gerak tarian yang sudah jadi, sebagaimana lazimnya tarian untuk orang dewasa (Depdikbud, 1997), karena tujuan dari kegiatan ini tidak mengharapkan anak harus pandai menari. Proses mempersiapkan tari bagi anak usia dini terlebih dahulu disusun proses tari secara bertahap. Pada dasarnya tidak banyak perbedaan antara tahapan pembuatan tari pada umumnya dengan pembuatan tari untuk anak-anak, hanya penyederhanaan tema dan langkah-langkah pembuatan, antara lain: (1) eksplorasi, (2) improvisasi, (3) composing.

1. Eksplorasi

Pada tahap eksplorasi anak diajak untuk mengamati lingkungan sekitar, tujuannya adalah agar anak mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman terhadap suatu objek yang kemudian dijadikan sebagai ide atau gagasan untukmenciptakan tari sederhana. (a) Eksplorasi melalui lingkungan alam. Melakukan eksplorasi melalui lingkungan alam disini berarti mencari sebanyak mungkin gerak yang dapat dilakukan untuk tari dari berbagai sumber alam, misalnya hutan, sungai, pohon. (b) Eksplorasi melalui binatang. Dengan melakukan pengamatan terhadap binatang yang ada disekitar kita, maka sebenarnya banyak yang dapat kita peroleh untuk mendasari gerak tari yang akan kita buat. Misalnya cara seekor binatang berjalan, terbang atau berenang, makan, ataupun melompat. (c) Eksplorasi melalui buku cerita anak. Ada banyak sekali cerita anak yang dapat kita jadikan dasar untuk membuat tari anak- anak, tema-tema yang ada biasanya diangkat dari cerita legenda. Ada beberapa aspek yang dapat diambil sebagai obyek eksplorasi, anatara lain; tema cerita, suasana, jalan cerita, karakteristik masing-masing tokoh dan nilai atau pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut. (d) Eksplorasi melalui lingkungan sekitar. Eksplorasi dapat dialakukan dari lingkungan sekitar kita, mislnya di jalan raya, dapur, halaman rumah dll. Untuk memperkuat ide, kita dapat rangsang yang ada, antara lain rangsang visual, rangsang dengar, atau rangsang raba. Kita juga dpat memilih obyek yang paling dekat dengan kita, mainan anak atau keranjang.

2. Improvisasi

Pada tahap ini anak diajak untuk mencari gerakan sesuai dengan obyek yang diamati. Ciri khas dari kegiatan ini adalah gerakan-gerakan yang spontan dan terkendali. Pemanfaatan improvisasi akan lebih maksimal jika dilakukan dengan rangsang musik atau property.

3. Composing

Pada tahap ini anak diajak untuk merangkai gerakan-gerakan yang telah ditemukan, dan mulai menggabungkan dengan unsur penunjang karya tari yang lain, sehinga menjadi karya tari yang utuh dan dapat ditampilkan.

Selain memahami tahapan penyusunan karya tari, seorang guru tari harus kreatif, inovatif, teliti dalam memilih dan menyusun gerak tari sehingga mudah dilakukan anak. Tari yang diciptakan harus menarik sehingga dapat mendorong anak untuk berkreasi dan mengembangkan imajinasi serta daya ciptanya. Misalnya tari kupu-kupu, didalam tari kupu-kupu anak melakukan gerakan seperti terbang. Mereka memiliki sayap yang digambarkan dengan menggunakan kedua tangan yang direntangkan kesampingkan sambil digerakkan naik turun. Gerakan tersebut diikuti dengan gerakan kaki jinjit lari-lari kecil dan kepala bergerak kekanan dan kekiri. Gerakan menari dapat dilanjutkan dengan gerakan melompat dan kedua tangan di pinggang serta posisi badan menunduk. Gerakan tersebut menggambarkan seekor kupu-kupu yang hinggap dan sedang menghisap madu.

Berdasarkan karakteristik koreografi tersebut, maka yang perlu digaris bawahi adalah tujuan melatih ketrampilan gerak untuk anak usia dini bukan merupakan tujuan utama, tetapi pengembangan berbagai aspek kreativitas pada anak merupakan orientasi yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dalam bentuk tari maupun gerak dan lagu. Tujuan utama dari tari adalah membantu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan siswa melalui tari untuk menemukan hubungan antara tubuhnya dengan seluruh eksistensinya.

Implementasi Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dan Seni Tari Anak Usia Dini

Tari anak atau gerak lagu dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat dipadukan dengan bidang-bidang lain dengan kata lain bahwa konsep pembelajaran tari atau gerak lagu adalah sangat mudah untuk diterapkan, bisa mengembangkan aspek pembelajaran serta mengembangkan potensi anak usia dini. Pembelajaran gerak lagu/tari perlu dilakukan karena dapat meningkatkan pertumbuhan fisik, motorik, mental, estetika. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas menari. Kegiatan ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang, karena kegiatan melakukan gerak-gerak tari pasti melibatkan kesadaran estetik dan emosi. Masih banyak lagi manfaat lain yang diperoleh jika mengimplementasikan pembelajaran tari dan gerak lagu yang didasarkan pada pencapaian pembentukan kepribadian anak.

Mengajarkan tari dan gerak lagu pada anak usia dini tidaklah mudah, perlu metode yang tepat sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai optimal, satu hal yang harus dipertimbangkan adalah pembelajaran seni pada anak bisa dilakukan secara terpadu dengan pengembangan kemampuan yang lain, maka kita juga harus tahu bahwa pembelajaran pada anak usia dini adalah dengan permainan.Oleh karena itu pendidik dituntut untuk mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam mengemas sebuah metode pembelajaran yang akan digunakan. Sebelum pembelajaran dimulai hendaknya seorang pendidik tampil menarik didepan siswanya. Hal ini bisa dicapai dengan penampilan fisik dan kemampuan berbicara yang baik. Dengan berpenampilan menarik diharapkan siswa senang dengan tidak muncul rasa takut dengan kita, bahkan kalau pendidik bisa menyelami pribadi anak maka anak bisa terpikat dengan pendidik, dan kalau hal ini sudah tercapai maka proses pembelajaran bisa dilanjutkan dengan mudah.

Tahapan dalam proses pembelajaran gerak lagu atau tari pada anak usia dini antara lain :

  1. Menyesuaikan kondisi psikologis anak, kemudian memilih tema dari gerak lagu, kalau itu memungkinkan untuk bernyanyi, maka anak lebih baik diajak untuk bernyanyi terlebih dahulu, 
  2. Memilih gerak lagu atau tarian yang mempunyai tema alam sekitar atau tema-tema tentang kehidupan sehari-hari contohnya tema berkebun, tema binatang, tema profesi dan tema tumbuh-tumbuhan dan sebagainya, 
  3. Memilih gerakan yang memiliki tingkat kesulitan rendah sehingga anak mampu untuk mengikuti,
  4. Memilih gerak lagu atau tari yang mempunyai gerak komikal, yaitu gerak-gerak yang mengandung sesuatu yang lucu, hal ini akan mendukung suasana senang pada proses pembelajaran, 
  5. Memilih alur dinamik sedang, lembut dan cepat karena variasi dinamik akan melatih variasi emosi anak, 
  6. Buatlah pola lantai gerak lagu/tari sesederhana mungkin dengan tetap memperhatikan nilai kemenarikan sebuah sajian, 
  7. Memilih gerak lagu atau tari yang dapat dilakukan secara berkelompok, karena dapat menanamkan rasa kerja sama, toleransi yang bisa mengarah pada kematangan emosi dan sosial anak,
  8. Hendaknya pendidik menguasai betul tentang materi gerak lagu/tari sebelum mengajari. Penguasaan materi meliputi tiga aspek yaitu materi gerakan, irama gerakan dan komposisi gerak lagu. Dengan demikian guru mudah memberikan contoh gerakan tanpa menggunakan iringan, 
  9. Berikan bentuk-bentuk gerakan dengan bertahap diawali satu macam pola gerakan jangan sekaligus, karena dalam satu ragam gerak memerlukan sebuah koordinasi motorik yang memerlukan waktu untuk melatihnya. 
  10. Buatlah selingan-selingan berupa cerita yang relevan dengan tema dari gerak lagu/tari yang akan diajarkan, 
  11. Jika materi peragam gerak sudah tercapai maka perlu pengulangan-pengulangan gerak harus dilakukan supaya bentuk menjadi optimal. Dalam pengulangan-pengulangan gerak ini perlu kreatifitas pendidik PAUD dalam mengolah metode pembelajaran supaya anak tidak mengalami kejenuhan, 
  12. Pendidik Paud harus pandai membagi materi gerak lagu dalam beberapa pertemuan yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik dan psikologis anak. Pada prinsipnya jangan memaksa anak jika kondisi anak tidak memungkinkan lagi, 
  13. Jika materi selesai buatlah pentas kecil didalam arena pembelajaran sehingga anak bisa bermain perana atau bisa menunjukkan kemampuan didepan teman-temannya, 
  14. Jika materi gerak lagu/tari menggunakan properti tari hendaknya selama proses pembelajaran selalu mengulangnya agar anak terbiasa dengan properti tari itu, 
  15. Jika menginginkan sebuah pementasan maka pilihlah busana yang mendukung tema tarian atau gerak lagu dengan catatan tata busana tidak mengganggu gerak pada anak, 
  16. Hendaknya tata rias tidak berlebihan apalagi sampai mengeksploitasi anak harus disesuaikan dengan tema tarian /gerak lagu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengimplementasian tari ataupun gerak dan lagu adalah bahwa anak belum bisa dilepaskan dari kebiasaan dan kesenangan yaitu kesukaan akan bermain (Depdikbud, 1997). Salah satu metode yang dapat dikembangkan untuk memadukan pengembangan daya cipta dan motorik adalah metode bermain. Pada metode bermain didalamnya tidak hanya diperoleh berbagai stimulasi yang dapat mengembangkan kemampuan mereka, tetapi juga sekaligus membuat mereka gembira. Kesukaan akan bermain sesungguhnya dapat membantu guru tari dalam mencari dan menentukan gerak tari yang akan diciptakan. Ide gerakan bersumber pada gerak spontan yang dilakukan anak-anak, sehingga anak tidak merasa dipaksa untuk menari, tetapi mereka diajak utuk bermain dengan suasana penuh kepuasaan dan kegembiraan. Pengembangan daya cipta anak tidak hanya dilakukan dalam bentuk mencipta gagasan tetapi juga dalam berolah tangan dan tubuh yang erat kaitannya dengan perkembangan motorik anak.

Sumber : Pembelajaran olah gerak dan tari Sebagai sarana ekspresi dan apresiasi seni Bagi Anak Usia Dini, Retno Tri Wulandari

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar