Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Film Taare Zameen Par

 tk17teladan.sch.id - Setiap manusia pasti memiliki sesuatu yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain. Sesuatu yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain yaitu sifat atau watak (Meiyani, Damayanti, & Rofian, 2019:138). 

Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Film Taare Zameen Par
Poster Film Taare Zameen Par

Karakter adalah moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan, dan sikap seseorang yang ditunjukan kepada orang lain melalui tindakan. Sulit dipungkiri bahwa karakter seeorang terpisah dari moralitasnya, baik atau buruknya karakter tergambar dalam moralitas yang dimiliki. (Yaumi, 2014:7). 

Langkah alternatif yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah kemerosotan karakter adalah melalui dunia pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan. Pendidikan dinilai dapat menjadi alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Pendidikan bukan hanya upaya proses pembelajaran yang bertujuan menjadikan manusia yang potensial secara intelektual semata intellectual oriented melalui transfer of knowledge yang kental. Tetapi proses tersebut juga bermuara pada upaya pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika dan berestetika melalui transfer of value yang terkandung di dalamnya. 

Proses penanaman nilai-nilai tidak hanya melalui pendidikan formal dan non formal saja. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penanaman nilai-nilai dapat dilaksanakan melalui media pendidikan lain, baik media massa, cetak maupun elektronik. Dari media elektronik mencakup media visual, audio dan audiovisual. Sebagaimana dengan beragamnya model dan penyajian media informasi tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa semuanya memegang peran penting sebagai media untuk pendidikan.

Salah satu media komunikasi yang efektif dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat adalah film. Film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang dan sebagian lagi disadari oleh alasan bahwa film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan dibaliknya. Saat ini film telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang ada. Film merupakan media presentasi yang paling canggih, yang dapat menyampaikan lima macam bentuk informasi yaitu gambar, garis, simbol, suara, dan gerakan. 

Film Taare Zameen Par

Salah satu film yang digemari oleh orang Indonesia adalah film India. Salah satu film India yang bercorak pendidikan karakter yaitu film Taare Zameen Par. Sebagaimana film India pada umumnya, film ini juga disertai beberapa lagu yang menjadi penguat alur cerita film. Film India ini dibintangi sekaligus diproduksi oleh Aamir Khan, yang telah mendulang kesuksesan. Film yang berdurasi 2 jam 35 menit ini telah mendapatkan 11 penghargaan sekaligus 12 nominasi, dan telah dirilis pada 21 Desember 2007. Untuk versi luarnya judul film ini adalah Like Stars on Earth. Seperti halnya film India yang fenomenal kemarin yaitu 3 Idiots yang juga sama-sama bertemakan pendidikan. 

Film Taare Zameen Par ini banyak mengandung muatan pendidikan, terlebih pendidikan karakter. Dalam film ini mengajarkan pada kita semua tentang bagaimana cara menjadi pendidik, orang tua dan masyarakat dalam mengajarkan atau menularkan ilmu yang dimiliki kepada anak dengan berbagai kekurangan yang mereka miliki, yang paling menonjol dalam film ini adalah cara mengajar yang digunakan oleh guru seni. Beliau mengajar dengan semangat, sabar, kasih sayang, perhatian, disiplin, kreatif, komunikatif, dan menghargai prestasi siswa-siswanya. Secara tersirat dalam film ini menggambarkan nilai pendidikan karakter seperti disiplin, percaya diri, peduli sosial, mandiri, kraetif, kerja keras, tanggung jawab, demokratis, bersahabat atau komunikatif, dan menghargai prestasi. 

Uniknya tokoh utama dalam film ini adalah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), disinilah menariknya film ini untuk diteliti lebih lanjut tentang bagaimana seorang guru menangani , memahami dan membantu anak didiknya yang membutuhkan perhatian serta bimbingan lebih dari gurunya. Film ini juga menggambarkan bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang boleh dipaksakan kepada peserta didik, tetapi lebih kepada kebebasan dimana peserta didik dapat berproses mengembangkan bakat yang dimilikinya.

Sinopsis Film Taare Zameen Par

Film Taare Zameen Par memiliki alur cerita maju. Alur cerita diawala dengan pengantar, bahwa Ishaan Awasthii adalah anak yang dianggap bodoh dan nakal. Selanjutnya penampilan masalah ketika Ishaan Awasthi merasa putus asa karena merasa dihukum oleh orang tuanya dengan dikirim ke sekolah asrama, dan lama-lama dia menjadi anak yang hancur karena frustasi dengan kekurangannya, antiklimaks ketika Ram Shankar Nikumbh berusahan membantu Ishaan Awasthi namun orang tua Ishaan Awasthi tidak memahami apa yang telah disampaikannya hingga akhirnya Ram Shankar Nikumbh menghadap kepala sekolah dan membuat lomba lukis di sekolah. Klimaks kedua yaitu ketika Ishaan Awasthi terlambat hadir ke lomba lukis, dan membuat lukisannya sampai diumumkan menjadi pemenang, anti klimaks kedua yaitu ketika Ishaan Awasthi menang lomba lukis. Kemudian penyelesaiannya pada saat orang tua Ishaan yaitu Nandkishore Awasthi dan Maya Awasthi menyadari potensi yang dimiliki anaknya.

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Film Taare Zameen Par

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Taare Zameen Par yang diimplementasikan siswa sekolah dasar setelah menonton film tersebut yaitu nilai disiplin (mentaati aturan, melaksanakan tugas piket, dan tidak terlambat masuk sekolah), percaya diri ( memberikan pujian kepada teman, memberikan motivasi), peduli sosial (membantu teman yang kesusahan belajar, meminjamkan alat tulis ketika teman membutuhkan), mandiri (berangkat sekolah sendiri, mengenakan seragam tanpa bantuan orang lain, membersihkan tempat tidur sendiri, mengerjakan tugas sendiri), kerja keras (giat dan semangat dalam belajar, tidak mudah putus asa, dan berusaha mendapatkan prestasi yang baik). Kreatif (membuat kerajinan dari bahan bekas sekitar yang ada).

Sumber : http://jurnal.unw.ac.id/index.php/dwijaloka/index

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar